Metode Operatif Pria

1.  Pengertian
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan ovum dengan sperma) tidak terjadi (Saifuddin, Abdul Bakri dkk, 2006)
2.  Jenis Vasektomi terbagi menjadii dua
a.    Vasektomi Tanpa Pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy)
1)   Dikembangkan di Cina oleh Profesor Lee dan mulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1988
2)  Menggunakan anestesia lokal
3)  Petugas memfiksasi vasa diferensia di  bawah skrotum dan raphe mediana
4)  Kemudian vasa diambil dengan klem diseksi dan dioklusi, baik yang kiri maupun yang kanan (hanya melalui satu lubang)
5)  Luka diseksi tidak perlu dijahit, cukup ditutup plester

b.    Vasektomi dengan insisi skrotum (tradisional)
1)  1 atau 2 insisi pada skrotum
2)  99% prosedur vasektomi dilakukan dengan anestesia lokal
3)  Jenis oklusi yang umum dipakai:
·      Ligasi
·      Kauterisasi
·      Gabungan (kombinasi)

3.   Mekanisme Kerja
Oklusi vasa deferensia membuat sperma tidak dapat mencapai vesikula seminalis sehingga tidak ada di dalam cairan ejakulat saat terjadi emisi ke dalam vagina

4.  Manfaat
  1. Kontraseptif
1)    Sangat efektif (0.1-0.15 kehamilan per 100 wanita) dalam tahun pertama penggunaan
2)    Bersifat permanen dan segera efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
3)    Tidak mengganggu proses sanggama
4)    Sesuai untuk pengguna yang pasangannya tidak boleh hamil atau kehamilan dapat membahayakan keselamatan jiwa wanita tersebut
5)    Teknik bedah sederhana dengan anestesia lokal
6)    Tak ada efek samping jangka panjang
7)    Tak mengganggu produksi hormon pria atau mengganggu fungsi seksual
8)    Morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas

  1. Manfaat Non Kontraseptif
1)    Tidak mengganggu produksi ASI
2)    Hanya sekali aplikasi dan efektif dalam jangka panjang
3)    Tinggi tingkat rasio efisiensi biaya dan kontrasepsi
4)    Sederhana dan Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
5)    Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anastesi lokal saja
6)    Secara cultural sangat dianjurkan di Negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita atau paramedis wanita.


5.  Keterbatasan
a.    Permanen (non-reversible) dan timbul masalah bila klien menikah lagi
b.    Bila tak siap ada kemungkinan penyesalan dikemudian hari
c.    Perlu pengosongan depot sperma di vesikula seminalis sehingga perlu 20 kali ejakulasi
d.    Risiko dan efek samping pembedahan kecil
e.    Ada nyeri / rasa tak nyaman pasca-bedah
f.     Perlu tenaga pelaksana terlatih
g.    Tidak melindungi klien terhadap PMS (misalnya: HBV, HIV/AIDS)


6.    Efek Jangka Panjang

a.  Kanker prostat: semula dilaporkan ada peningkatan insidensi tetapi studi terakhir tidak mendukung informasi tersebut
b.  Kanker testikuler: menurut beberapa penelitian, tak ada kaitannya dengan vasektomi
c.Penyakit Kardiovaskuler: tak ada kaitannya
d.  Penularan HIV: tak ada data yang mendukung bahwa angka penularan HIV menurun terkait dengan vasektomi

7.    Indikasi
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi kesehatan reproduksi merupakan ancaman atau gangguan kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga

8.    Kontra Indikasi
a.    Infeksi kulit lokal di daerah operasi
b.    Infeksi traktus genitalia
c.    Kelainan skrotum dan sekitarnya seperti : hidrokel atau varikokel yang besar, hernia inguinalis, filariasis undesensus (elephantiasis), luka parut bekas operas hernia, skrotum yang sangat tebal, massa intraskrotalis
d.    Penyakit sistemik yang mengganggu kondisi kesehatan klien seperti penyakit jantung koroner yang baru, diabetes mellitus, penyakit perdarahan.
9.    Komplikasi
a.    Dapat terjadi selama prosedur berlangsung berupa reaksi anafilaksis oleh penggunaan lidokain (anastesi) atau manipulasi berlebihan pada pembuluh darah disekitar vasa deferensia
b.    Komplikasi pasca tindakan dapat berupa hematoma sekrotalis, infeksi atau abses pada testis, atrofi testis, epididimitis kongesif, atau peradangan granuloma kronik di tempat insisi
c.    Penyulit jangka yang dapat menyebabkan upaya pemulihan fungsi reproduksi adalah terjadinya antibody sperma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar