PENDEKATAN MANAJEMEN KEBIDANAN
Manajemen Kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metoda untuk menginterpretasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 1997)
Langkah-langkah manajemen kebidanan meliputi:
Langkah I : Pengumpulan data dasar
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Data subjektif
Data subjektif dapat diperoleh dengan cara anamneses/wawancarayang dilakukan langsung pada klien atau alloanamnese yaitu anamnese yang dilakukan pada ibu/keluarga untu memperoleh data/informasi tentang keadaan klien. Pada asuhan kebidanan pada Ny Y data subjektif dilakukan dengan cara anamnesa.
2. Data Objektif
Yaitu data yang diperoleh dengan cara observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksan khusus, dan pemeriksaan penunjang.
Langkah II : Interpretasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa/masalah berdasarkan interpretasi yang akurat atas data-data yang telah dikumpulkan,sehingga dapat merumuskan diagnosa spesifik, rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan arena masalah tidak dapat di idenifikasikan seperti diagnosa, tetapi masalah membutuhkan penanganan.
Langkah III : Antisipasi masalah potensial
Pada langkah ini dilakukan identifikasi masalah/diagnosa potensial berdasarkan diagnose yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Sehingga langkah ini benar-benar merupakan langkah yang bersifat antisipasi dan rasional/logis.
Langkah IV : Menetapkan Kebutuhan/Tindakan segera
Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses pentalakasanaan manajemen kebidanan sebelumnya. Hal ini menujukan bahwa dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan prioritas maasalah/kebutuhan yang dihadapi klien. Bidan mengidentifikasikan perlunya tindakan segera yang mampu dilakukan secara mandiri atau dikonsultsikan ataupun ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan Yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan kebidanan terhadap masalah dan diagnose yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak dalam hal ini bidan atau dokter dengan klien atau keluarga agar dapat dilaksanakan dengan efektif dan rational berdasarkan pengetahuan yang terkini serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan terhadap klien. Semua asuhan yang telah disepakati dikembangkan dalam asuhan yang menyeluruh dan berkesinambungan.
Langkah VI : Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien Dan Aman
Langkah ini merupakan pelaksanan dari rencana asuhan yang menyeluruh pada langkah V yang dilaksnakan secara efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan oleh bidan sendiri atau bersama dengan klien/keluarga atau dengan anggota tim kesehatan lain, pastikan langkah-langkah yang telah direncanakan pada langkah sebelumnya dengan benar-benar terlaksana. Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lain untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka bidan tetap bertanggung jawab terhadap terlaksanaannya rencana besar yang menyeluruh tersebut.
Langkah VII : Mengevalusi Efektivitas Asuhan
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan akan bantuan apakah benar-benar terpenuhi susuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi didalam diagnose dan masalah. Rencana teresebut dianggap efektif jika memang benar-benar efektif dan sebagian mungkin belum efektif mengingat bahwa proses penatalaksanaan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui penatalaksanaan untuk mengidentifikasi mengapaproses tersebut tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana asuhan selanjutnya.